Namun intensitas tentangan tersebut masih terasa bertingkat di antara empat negara BRIC itu, seperti halnya desakan penggantian mata uang dolar AS sebagai mata uang internasional. Pada komunike resminya tidak disebutkan secara eksplisit, namun komunike bersama secara halus hanya menyebutkan,"kami juga meyakini tentang kebutuhan yang kuat terhadap sistem moneter internasional yang stabil dan dapat diprediksi dan lebih diversifikasi." Tampaknya masih ada perbedaan kepentingan di antara empat negara itu. Kemungkinan China harus berhitung cermat dahulu karena masih memiliki banyak perdagangan dengan AS dan kepemilikan dalam nilai besar atas obligasi AS. Namun BRIC sebagai blok penekan (pressure group) informal untuk realisasi tata ekonomi dunia baru pada masa mendatang tidak tertutup peluang terus mengkristal, apabila tidak ada respon dari negara hegemoni perekonomian dunia saat ini. Digital Cameras. Computer. Mobile phones. Peta perekonomian sudah mulai berubah dan BRIC sepantasnya tidak dipandang sebagai ancaman kepentingan AS dan sekutunya. "Tren dunia saat ini bukan lagi unipolar tetap berubah menjadi multipolar. Dunia saat ini terjadi saling ketergantungan atau interdependensi. Bahkan China sendiri tidak dapat berpikir tentang keuntungan individual, namun upaya negara-negara tersebut selayaknya ditempatkan lebih kepada upaya memperkecil kerusakan atas derita yang dialami semua," kata Renard. Beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia sempat memberlakukan pemblokiran terhadap beberapa situs, terutama yang menggunakan subdomain blogspot.com. Tujuannya agar situs-situs tersebut tidak bisa diakses oleh para pengguna internet di tanah air. Kebijakan tersebut sempat dijalankan, meskipun hanya sebentar, ketika muncul tuduhan praktek cracker yang dilakukan oleh sekelompok blogger pada beberapa situs resmi pemerintah disamping tuduhan publikasi content pada beberapa situs (weblog) yang dinilai mengarah pada pornografi. Setelah tuduhan dicabut, pemblokiran itu pun segera dihapus. Tapi hal yang sama malah tetap di pelihara di negara Cina. Negeri tirai bambu ini memang terkenal dengan kebijakan preventifnya yang ekstra ketat. Mungkin memang cara-cara seperti itulah yang harus digunakan agar ideologi komunis bisa tetap tegak di negeri itu. Baru-baru ini pihak penguasa Cina berencana untuk memberlakukan wajib pasang alat yang berfungsi sebagai filter internet pada setiap komputer baru yang akan dijual. Mereka menyebut alat tersebut dengan nama Green Dam Youth Escort. Selanjutnya lebih populer dengan sebutan Green Dam saja. Era keterbukaan yang mulai terasa, meskipun baru sedikit, dan tekanan dari beberapa pihak luar negeri membuat pemerintah Cina terpaksa memberikan penjelasan tentang rencana kebijakan yang akan mereka gulirkan itu. Untuk mengikuti informasi tersebut dengan lebih lengkap, bisa Anda baca tulisan yang diambil dari situs BBC dibawah ini. Cina bela filter internet Kecaman yang meluas memaksa Cina untuk menjelaskan apakah piranti lunak filter atau penyaring harus digunakan di setiap pesawat komputer baru. Sebelumnya pemerintah Cina mengatakan mulai bulan Juli nanti, setiap komputer yang dijual di Cina harus dipasang piranti penyaring bernama Green Dam Youth Escort. Piranti lunak itu diciptakan untuk mencegah orang-orang mengunjugi situs-situs yang dianggap "tidak pantas" seperti situs porno dan situs penuh kekerasan. Tetapi kecaman dari berbagai pihak di Cina sendiri, ancaman gugatan dan kecaman dari luar Cina memaksa pemerintah Cina menjelaskan lagi kebijakannya. "Penggunaan piranti lunak ini tidak wajib," kata seorang pejabat Kementrian Industri dan Informasi Teknologi Cina (MIIT) kepada kantor berita AP. Badan pemerintah yang menciptakan piranti Green Dam ini mengatakan, program itu bisa dihapus. Tetapi tidak jelas apakah orang-orang yang menghapus piranti itu akan dihukum. Lanjutkan membaca “Peta perekonomian sudah mulai berubah dan BRIC sepantasnya tidak dipandang sebagai ancaman” »»
7 years ago